Judul "Seperti Melihat ikan di Aquarium" ini sebenarnya nasehat Papa yang beberapa kali dia sampaikan ke saya. Sebenarnya sich kalau dipikir, mirip "Rumput Tetangga Selalu Terlihat Lebih Hijau".
Papa tuch selalu pesan, jangan kita iri pada kehidupan orang lain. Kehidupan orang itu terlihat indah di mata kita, karena kita hanya melihat mereka dari sisi luar.Kita ga tahu secara persis kehidupan mereka, peresaan dan babak demi babak drama kehidupan yg telah mereka lalui. Dan belum tentu kita sanggup bertahan jika kita yg ada di kehidupan mereka.
Jadi semua terlihat bagaikan ikan di aquarium, indah dan jadi pujian orang, tanpa kita tahu, bagaimana perasaan si ikan, bagaimana relationship ikan dengan keluarga dan teman-temannya, dan apa pandangan si ikan tentang hidupnya sendiri.
Jadi ga pantas kita iri pada kehidupan orang lain, apalagi jika hanya melihat dari sisi fisik dan materi. Hmmm, ini bukan lagi sok bijak, saya hanya lagi curhat dan mengingatkan diri saya sendiri kok, ga lebih dan ga kurang. Lagipula bukankah blog adalah tempat curhat
mmmmh... teduh sekali.... salam buat ayah yah..
BalasHapussetuju mb...^_^
BalasHapusbetul, jd berkaca jg pd diri sendiri
BalasHapussetuju mbak.... :)
BalasHapusIya Mba Arie,
BalasHapusInsyaALLAH, disampaikan
Terimakasih Mba Rahmania, salam kenal ya:)
BalasHapusTerimakasih Mba Eva.
BalasHapusTulisan untuk "mencambuk" diri saya
terus introspeksi, terutama masalah hati ini:)
Peluk Icus:)
BalasHapusSalam untuk papa ya Dith..dalem banget nasehatnya
BalasHapusInsyaALLAH, disampaikan salamnya Nataya:)
BalasHapusApa kabar Nat?
nice article mba, kena banget n sarat makna. yah definisi kebahagiaan kan bukan cuma tercukupinya sandang, pangan, papan tapi jg hati selalu bersyukur ... sundul jempol ah :)
BalasHapus