Sabtu, 31 Oktober 2009

Suamiku

Lg melow malam2. Menatap suamiku tertidur, saya mengingat banyak kisah dalam perjalanan hidup. Dia seorang laki2 biasa, sangat biasa&sederhana, yg membuat tidak sedikit orang bertanya mengapa memilih dia menjadi suamiku. Ini mungkin yg dinamakan jodoh. Saya dulu mungkin tidak pernah menyangka akan bisa menikah. Mengapa? Bukan karena masalah fisik&duniawi...sungguh bukan. Tapi karena ada "sesuatu yg aneh" yg menyertai saya dari lahir. Sesuatu yg dgn penuh air mata saya selalu mohonkan ke hadirat ALLAH SWT, di tiap sujud,tiap helaan nafas u/ dpt "dibebaskan". Dan setelah terbebas,dgn carut marut bekas luka yg ada, hanya dia, suamiku, yg dpt memahami&membuat semuanya menjadi ringan. Seorang laki-laki sholeh, yg banyak menghabiskan waktu u/ menangis di hadapan ALLAH SWT. Laki2 yg selalu ada tadarus di tiap sholat wajib&sunnah. Dia lelaki yg sangat sederhana di mata dunia, tapi tidak dimataku. Karena dialah lelaki yg bisa mengatakan "saya mencintaimu karena saya mencintai ALLAH SWT. saya ingin bisa diizinkan bersamamu memasuki surga" Dia lelaki sederhana yg tidak takut apapun karena dia yakin semua kejadian atas kehendak ALLAH SWT. Di malam ini, saya tatap engkau suamiku. Terimakasih telah memilihku menjadi pendampingmu,terimakasih telah bisa menerima sisa luka masa laluku,dan carut marut "keanehan" yg pernah terjadi di awal perkenalan kita. Terimakasih suamiku, ku mencintaimu Sayangku.