Minggu, 03 Juli 2011

Ramah, Komunikatif & Sabar saja Tidak Cukup

Sudah lama ga nulis di MP, sekali nulis pakai Mobile Phone pula:) Judul tulisan kali ini sebenarnya terkait dengan upaya saya menemukan dokter kandungan yg tepat dan cocok.

Semua berawal dari keguguran 2 tahun berturut-turut (terakhir awal bulan lalu). Mulailah saya mengumpulkan info baik bertanya langsung kepada sahabat maupun berselancar di dunia maya. Kenapa saya sengotot itu? Tidak lebih karena usia yg sudah jauh di atas 35 tahun, riwayat SC di kehamilan pertama, riwayat pernah divonis kehamilan ektopik (yg ternyata dokter salah diagnosa), dan kista besar (yg telah diangkat saat SC).

Pengalaman gonta ganti DSOG, (sanpai 6 x) hingga menemukan dokter yg cocok yaitu Prof Gulardi (alm) dan dokter yg menangani kelahiran akhikhsaya. Karena mencari dokter yg cerdas dan komunikatif, saya akhirnya ditangani seorang dokter yg komunikatif dan teliti.  

Kenapa saya ga balik ke Dokter yg menangani kelahira anak pertama? Karena dia agak galak (menurut saya, mungkin karena saya tidak terbiasa dengan gaya ceplas ceplos dan saya agak kecewa diinduksi  2 kali lebih kayaknya tanpa diminta persetujuan). Padahal asli dia cerdas banget, dengan USG 2D yg jadul aja, dia bisa menemukan kista saya (15 cm dan 7 cm) dan menaganinya sehingga saya bisa dengan mulus melewati kehamilan pertama. Beliau juga menjawab jika di-SMS. Cuma ya itu, saya agak kecewa dengan masalah induksi dan gaya bicaranya tersebut.

Browsing dan coba-coba cari dokter lain malah berakibat fatal keguguran 2 tahun berturut-turut. Mungkin karena kehamilan saya yg terlalu beresiko. Maka hunting dimulai lagi meskipun saya tidak dalam kondisi hamil, supaya saat hamil lagi saya berdo'a dan berupaya ditangani dokter yg tepat.

Saat browsing saya tidak hanya mencari dokter yg banyak direkomendasikan, namun juga kekurangan mereka atau apakah ada komentar yg mengidentifikasikan diagnosa yg tidak tepat. Hasil masih saya teliti lagi, apakah ada pasien yg mengalami kehamilab/bermasalah yg nulis di blog dan ditangani dengan tepat Sungguh bukan ingin mencari aib orang lain, lebih karena trauma pernah 2 kali mengalami salah diagnosa.

ALHAMDULILLAH, hasil pencarian dan pengujian sederhana karena saya khan ga punya akses ke semua pasien, namanya juga dari browsing check and cross check (dengan browsing lagi namun dengan keywords berbeda atau dikonfrontasi dengan diagnosa DSOG lain hasil vrowsing) membuahkan 2 nama. Satu adalah Dokter yg menangani sahabat saya, Nataya dan seorang lagi androlog, yg bisa menagani pasien2 yg divonis BO oleh DSOG2 lain, jadi lahir selamat di 9 bulan. Paling tidak sekarang saya menjadi lebih tenang. Masalah VBAC yg sangat saya idamkan, sepertinya harus saya lupakan mengingat faktor risiko tinggi yg ada. Semua pasti ada jalan dan hikmah dari setiap perjalanan hidup. Paling tidak saya mulai menyusun rencana lain dalam hidup. InsyaALLAH, semua dimudahkan, AAAMIIIN.