Rabu, 07 Maret 2012

Kontrakan

Sudah sebulan keluarga kecil kami mencoba ngontrak dan belajar mandiri. Sebenarnya dari awal menikah, kami sudah ingin mengontrak dan pisah dari ortu. Namun, pertimbangannya adalah saat itu, kasihan kepada ortu. Kenapa? ALHAMDULILAH, selama ini ALLAH SWT memberi jalan rezeki dan solusi beberapa masalah ortu dari kami.

Namun, suatu saat suami mengingatkan saya bahwa rezeki itu dari ALLAH SWT, jadi walaupun kami pindah, suami saya yakin bahwa ALLAH SWT yg Maha Pengasih dan Maha Penyayang akan tetap memberikan jalan rezeki bagi orang tua saya.

Akhirnya kami pindah mengontrak ke Barat Jakarta. InsyaALLAH, doĆ” kami akan ada jalan pula untuk kami membeli rumah.

Dan perkataan suami terbukti. ALLAH SWT masih membuka pintu rezeki bagi orang tua saya. walaupun beberapa pengeluaran jadi harus mereka tekan habis-habisan. Tapi jalan rezeki tidak tertutup. ALLAH SWT mengajarkan bagi kami semua agar benar-benar ikhlas dan pasrah pada ALLAH SWT.

Di kontrakan pun kami mulai menata hidup. Mulai bisa mengumpulkan dan memiliki barang-barang perabotan sendiri. ALHAMDULILLAH, semua hal dalam menuju kemandirian dimudahkan.

(*Tulisan ini dibuat setelah menikmati pemandangan indah dari atas jembatan penyeberangan antar koridor Trans Jakarta*)

20 komentar:

  1. Alhamdulillah, selagi kita yakin pd Allah, Insya allah rejeki ada aja

    BalasHapus
  2. AAAMIIIN.Mba Indah, terimakasih atas do'anya. InsyaALLAH, Mba Indah sekeluarga juga salalu dilingkupi rahmat, berkah dan kasih sayang ALLAH SWT

    BalasHapus
  3. Mba Maya, betul banget, kuncinya yakin.
    Yakin bahwa ALLAH SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

    BalasHapus
  4. Mbaaaaak... Kangennya aku padamuuu...

    BalasHapus
  5. Memang paling nikmat tinggal dan mengurus rumah tangga sendiri... Ngontrak ataupun beli rumah sendiri. Semoga berkah ya :)

    BalasHapus
  6. di kontrakan emang lebih nyaman walau kecil :D
    moga segera ada rejeki buat beli rumah ya Mbak aamiin :D

    BalasHapus
  7. Mba Dian Mardi....
    podo aku juga kangen
    rencana ngaji bareng belum terwujud ya?

    BalasHapus
  8. Betul Mba Dwi,
    rasanya lebih bebas menentukan kebijakan dan aturan sendiri:)

    BalasHapus
  9. Pak Dokter,
    Setuju, serasa merasakan kemerdekaan yg sesungguhnya:)

    BalasHapus
  10. Mba Ira,
    saya tinggal di daerah Rawa Belong dekat RS Medika Permata Hijau

    BalasHapus
  11. Mba Aprilia,
    AAAAMIIIIN. Terimakasih ya Mba atas do'anya.
    Semoga ALLAH SWT selalu mencukupkan kebutuhan Mba Aprilia sekeluarga, AAAMIIIN

    BalasHapus
  12. Yudith ikut seneng...Mudah2 berkah yaa...

    BalasHapus
  13. Kasus kita mirip ya, Mbak :-)

    Alhamdulillah, masih terus bersabar dalam kebersamaan bersama pasangan ataupun keluarga tercinta :-)

    BalasHapus
  14. AAMIIIN, Nuke.
    InsyaALLAH, diberi kemudahan memiliki rumah dalam
    membina keluarga sakinah mawaddah warohmah:)

    BalasHapus
  15. iya Mba Ima, insyaALLAH, perjuangan , kesabaran dan rasa syukur,
    membuat kita dan keluarga semakin dicintai ALLAH SWT, AAAMIIIN.

    BalasHapus
  16. teringat rumah-rumah (kamar-kamar kontrakan) yang pernah aku tinggali ngontrak dijakata saat jauh dari orang tua saat merantau menuntut ilmu yang tak pernah kudapatkan.
    semoga rejekinya berkah selalu...

    BalasHapus
  17. Wah selamat mba yudith , Barakallah utk rumah nya ya.. pelukkk kangeeen laamaaa ga ketemu,semoga Allah selalu menguatkan perjuangan mba yud dan sekeluarga :D.... aaamiiin

    BalasHapus